Sunday, June 22, 2008

KUALITAS PENDIDIKAN TERBAIK DI DUNIA

Oleh : Satria Dharma

Tahukah Anda negara mana yang kualitas pendidikannya menduduki peringkatpertama di dunia? Kalau Anda tidak tahu, tidak mengapa karena memang banyakyang tidak tahu bahwa peringkat pertama untuk kualitas pendidikan adalahFinlandia. Kualitas pendidikan di negara dengan ibukota Helsinki, dimanaperjanjian damai dengan GAM dirundingkan ini memang begitu luar biasa sehinggamembuat iri semua guru di seluruh dunia.

Peringkat I dunia ini diperoleh Finlandia berdasarkan hasil surveiinternasional yang komprehensif pada tahun 2003 oleh Organization for EconomicCooperation and Development (OECD). Tes tersebut dikenal dengan nama PISAmengukur kemampuan siswa di bidang Sains, Membaca, dan juga Matematika.Hebatnya, Finlandia bukan hanya unggul secara akademis tapi juga menunjukkanunggul dalam pendidikan anak-anak lemah mental. Ringkasnya, Finlandia berhasilmembuat semua siswanya cerdas.

Lantas apa kuncinya sehingga Finlandia menjadi Top No 1 dunia? Dalam masalahanggaran pendidikan Finlandia memang sedikit lebih tinggi dibandingkanrata-rata negara di Eropa tapi masih kalah dengan beberapa negara lainnya.

Finlandia tidaklah mengenjot siswanya dengan menambah jam-jam belajar, memberibeban PR tambahan, menerapkan disiplin tentara, atau memborbardir siswa denganberbagai tes. Sebaliknya, siswa di Finlandia mulai sekolah pada usia yang agaklambat dibandingkan dengan negara-negara lain, yaitu pada usia 7 tahun, dan jamsekolah mereka justru lebih sedikit, yaitu hanya 30 jam perminggu. Bandingkandengan Korea, ranking kedua setelah Finnlandia, yang siswanya menghabiskan 50jam perminggu

Lalu apa dong kuncinya? Ternyata kuncinya memang terletak pada kualitasgurunya. Guru-guru Finlandia boleh dikata adalah guru-guru dengan kualitasterbaik dengan pelatihan terbaik pula.. Profesi guru sendiri adalah profesiyang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftaruntuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan dan hanya 1 dari 7 pelamar yangbisa diterima, lebih ketat persaingainnya ketimbang masuk ke fakultas bergengsilainnya seperti fakultas hukum dan kedokteran!
Bandingkan dengan Indonesia yang guru-gurunya dipasok oleh siswa dengankualitas seadanya dan dididik oleh perguruan tinggi dengan kualitas seadanyapula. Dengan kualitas mahasiswa yang baik dan pendidikan dan pelatihan guruyang berkualitas tinggi tak salah jika kemudian mereka dapat menjadi guru-gurudengan kualitas yang tinggi pula.

Dengan kompetensi tersebut mereka bebas untuk menggunakan metode kelas apapunyang mereka suka, dengan kurikulum yang mereka rancang sendiri, dan buku teksyang mereka pilih sendiri. Jika negara-negara lain percaya bahwa ujian danevaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitaspendidikan, mereka justru percaya bahwa ujian dan testing itulah yangmenghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak testing membuat kitacenderung mengajar siswa untuk lolos ujian, ungkap seorang guru di Finlandia.Padahal banyak aspek dalam pendidikan yang tidak bisa diukur dengan ujian. Padausia 18 th siswa mengambil ujian untuk mengetahui kualifikasi mereka diperguruan tinggi dan dua pertiga lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi.

Siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri, bahkan sejak Pra-TK! Inimembantu siswa belajar bertanggungjawab atas pekerjaan mereka sendiri, kataSundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia. Dan kalau merekabertanggungjawab mereka akan bekeja lebih bebas.Guru tidak harus selalumengontrol mereka.

Siswa didorong untuk bekerja secara independen dengan berusaha mencari sendiriinformasi yang mereka butuhkan. Siswa belajar lebih banyak jika mereka mencarisendiri informasi yang mereka butuhkan. Kita tidak belajar apa-apa kalau kitatinggal menuliskan apa yang dikatakan oleh guru. Disini guru tidak mengajardengan metode ceramah, Kata Tuomas Siltala, salah seorang siswa sekolahmenengah. Suasana sekolah sangat santai dan fleksibel. Terlalu banyak komandohanya akan menghasilkan rasa tertekan dan belajar menjadi tidak menyenangkan,sambungnya.

Siswa yang lambat mendapat dukungan yang intensif. Hal ini juga yang membuatFinlandia sukses. Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah di Finlandiasangat kecil perbedaan antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk danmerupakan yang terbaik menurut OECD.
Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai kesempatanuntuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani masalah belajar danprilaku siswa membuat program individual bagi setiap siswa dengan penekanantujuan-tujuan yang harus dicapai, umpamanya: Pertama, masuk kelas; kemudiandatang tepat waktu; berikutnya, bawa buku, dlsb. Kalau mendapat PR siswa bahkantidak perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha.

Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurutmereka, jika kita mengatakan "Kamu salah" pada siswa, maka haltersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambatmereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Merekahanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidakdengan siswa lainnya. Jadi tidak ada sistem ranking-rankingan. Setiap siswadiharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing.

Ranking-rankingan hanya membuat guru memfokuskan diri pada segelintir siswatertentu yang dianggap terbaik di kelasnya. Kehebatan sistem pendidikan diFinlandia adalah gabungan antara kompetensi guru yang tinggi, kesabaran,toleransi dan komitmen pada keberhasilan melalui tanggung jawab pribadi. Kalausaya gagal dalam mengajar seorang siswa, kata seorang guru, maka itu berartiada yang tidak beres dengan pengajaran saya! Benar-benar ucapan guru yangsangat bertanggungjawab.

Diambil dari : "Top of the Class" - Fergus Bordewich